Di Media Sosial di luar negara dihebohkan dengan adanya teori konspirasi yang menyebutkan bahwa gempa yang berlaku di Turki baru-baru ini bukan akibat bencana alam tetapi merupakan satu konspirasi hasil dari tangan-tangan manusia.
Rata-rata warganet mendakwa bahwa HAARP adalah penyebab gempa tersebut.
Sebenarnya jika ditanya, apa HAARP itu? yang jika diterjemahkan bermaksud Program Penyelidikan Aurora Aktif Frekuensi Tinggi.
Namun setelah gempa berskala 7,8 magnitud yang menggoncang Turki dan sekitarnya pada Isnin 6 Feb 2023 lalu, warganet mengklaim bahwa penyebab gempa tersebut adalah berpunca dari HAARP.
Bagi penggemar berat teori konspirasi, berbagai peristiwa bencana alam kebelakangan ini dikatakan adalah disebabkan oleh HAARP termasuk juga gempa yang berlaku di Turki.
Namun, tak ramai yang tahu HAARP adalah salah satu program penelitian Amerika Syarikat (AS).
Program penelitian ini didanai bersama oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) dan University of Alaska Fairbanks di mana program penelitian ini sudah didirikan dan dimulai sejak tahun 1993 lagi.
Bagaimanapun, ia masih menjadi perdebatan dalam merungkai teori konspirasi yang didakwa menjadi alat teknologi buatan manusia yang berupaya membentuk kemusnahan setara bencana alam.
Jika pun teori konspirasi ini hanyalah satu andaian, sejarah manusia tetap akan berubah tidak lama lagi. Bumi tetap akan hancur juga nanti. Kiamat pasti akan datang cuma sama ada lambat atau cepat.
Persoalannya, telah bersediakah kita dengan bekalan amalan yang mencukup?
Semoga hati kita terus didorong untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin sebelum mati.